Minggu, 03 April 2011

Enam Tahun Berturut-Turut Cetak Laba Tertinggi, Bank BRI Raih Laba Rp11,472 T

Jakarta — Menutup tahun 2010 Bank BRI kembali mempublikasikan Kinerja Keuangan Tahun 2010 dengan Laba setelah taksiran pajak yang diperoleh sebesar Rp11,472 triliun. Dengan pencapaian tersebut Bank BRI berhasil mempertahankan predikat sebagai bank dengan perolehan laba tertinggi di Indonesia sejak tahun 2005 dan untuk pertama kali menjadi satu-satunya bank yang menembus laba dua digit. Laba bersih meningkat signifikan sebesar 56,98% dibandingkan perolehan laba pada di tahun 2009 yaitu sebesar Rp7,308 triliun.

Peningkatan laba tersebut didukung oleh total asset Bank BRI yang meningkat sebesar 26,58% yaitu dari Rp314,746 triliun pada Tahun 2009 menjadi Rp398,393 triliun pada Tahun 2010. Sejalan dengan peningkatan laba tersebut, peningkatan modal juga mengalami pertumbuhan sebesar 34,54% dari Rp27,257 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp36,673 triliun pada tahun 2010.

Bank BRI berada pada posisi teratas di dalam industri perbankan nasional dalam peran sertanya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyaluran kredit. Bank BRI berhasil meningkatkan portofolio kredit sebesar Rp.41,442 triliun meningkat 20,16% dari Rp205,522 triliun di tahun 2009 menjadi Rp246,964 triliun di tahun 2010 sementara tingkat NPL Gross berhasil ditekan dari angka 3,52% di tahun 2009 menjadi 2,78% di tahun 2010.

Komitmen Bank BRI untuk fokus dan konsisten melayani UMKM dengan menyalurkan kredit kepada UMKM menjadi salah satu faktor penting yang mendukung pertumbuhan asset kredit BRI. Upaya yang dilakukan BRI dalam pengembangan sektor UMKM adalah dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Pada tahun 2010 Bank BRI menyumbang porsi terbesar dalam realisasi penyaluran kredit dibandingkan bank penyalur KUR lainnya. Penyaluran KUR Bank BRI pada tahun 2010 sebesar Rp8,969 triliun.

Dalam penghimpunan dana, Bank BRI berhasil meningkatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 29,29% dari Rp254,118 triliun di tahun 2009 menjadi sebesar Rp.328,556 triliun di tahun 2010. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari dukungan kegiatan-kegiatan pemasaran yang telah dilakukan, pengembangan jaringan unit kerja maupun electronic channel serta pengembangan fitur produk simpanan. Komposisi DPK Bank BRI pada tahun 2010 masing-masing adalah Giro Rp77,049 triliun (23,45%), Tabungan Rp125,198 triliun (38,11%) dan Deposito Rp126,310 triliun (38,44%). Dengan pertumbuhan DPK tersebut, maka komposisi Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank BRI menjadi sebesar 75,17%.

Rasio-rasio profitabilitas seperti ROA dan ROE mengalami peningkatan pada tahun 2010. Nilai ROE (Return on Equity) meningkat dari 35,22% di tahun 2009 menjadi sebesar 43,83% pada tahun 2010. Nilai ROA (Return on Asset) juga meningkat dari 3,73% pada tahun 2009 menjadi sebesar 4,64% pada tahun 2010. Capital Adequacy Ratio (CAR) Bank BRI meningkat dari 13,20% di tahun 2009 menjadi 13,76% pada tahun 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar